Pariwisata halal ini juga merujuk pada jumlah anak muda muslim rentang 15-29 tahun akan mendominasi 30% penduduk dunia.
Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) menyebutkan, tren pariwisata Indonesia setelah pandemi Covid-19 akan bergeser. Wisatawan akan memprioritaskan aktivitas wisata yang mengusung konsep wellness. Konsep ini bakal makin matang jika dipadukan dengan pariwisata halal.
Konsep wellness dan halal ini mengemuka dalam International Conference bertajuk Welness Tourism: Journey for Healthy and Prosperous Life, Selasa (26/10). Konferensi internasional ini digagas PPHI bekerja sama dengan Bank Indonesia dan disiarkan langsung lewat saluran Youtube Bank Indonesia.
Wellness menurut Ketua Indonesia Wellness Institute Tendi Nuralam, dimaknai sebagai upaya untuk pencarian secara aktif dalam berbagai aktivitas, pilihan, dan gaya hidup yang mengarah pada kondisi kesehatan holistik.
Pandangan yang holistik akan membuat manusia memandang kebutuhan hidupnya secara lebih menyeluruh, yang meliputi kondisi tubuh, mental, dan pikiran. Kecenderungan ini kemudian memunculkan paradigma baru tentang wellness tourism, bahwa aktivitas manusia harus memenuhi paradigma yang berkembang, menjaga dan meningkatkan kesehatan, memupuk tanggung jawab individu, mencegah penyakit, dan terintegrasi dengan kehidupan.
Dengan demikian, akan terjadi perubahan latar belakang ketika seseorang melakukan perjalanan pariwisata dari sekadar menikmati hiburan menjadi wellness tourism.