Lebih dari 20% anak muda berusia 18-38 tahun menganggap vape tidak berbahaya dan tidak adiktif.
Banyaknya kasus penyakit paru-paru parah dan kematian terkait rokok elektronik atau vape, tak membuat masyarakat kapok.
Sebuah jajak pendapat menunjukkan banyak anak muda di Amerika Serikat yang masih menganggap vape tidak berbahaya. Lebih dari 20% anak muda berusia 18-38 tahun menganggap vape tidak berbahaya dan tidak adiktif. Sementara itu, hampir 30% menyatakan, rokok elektrik dengan perasa jauh lebih aman dibandingkan vape biasa atau tanpa perasa.
Jajak pendapat nasional yang melibatkan lebih dari 4.000 responden itu dilakukan oleh American Society of Clinical Oncology (ASCO) pada 9 Juli hingga 10 Agustus.
Kasus-kasus kematian dan penyakit terkait vape dilaporkan terjadi sejak Juli 2019. US Centers for Disease Control and Prevention mencatat lebih dari 800 kasus penyakit paru-paru parah merenggut nyawa 12 orang di 10 negara bagian.
"Masih begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang rokok elektrik," kata Dokter Richard Schilsky, Kepala Petugas Medis ASCO.