Sosial dan Gaya Hidup

Sedot lemak bisa membunuhmu?

Beberapa waktu lalu, seorang selebgram asal Medan meninggal dunia saat melakukan sedot lemak. Mengapa bisa terjadi?

Kamis, 01 Agustus 2024 06:07

Seorang selebgram mati asal Medan, Sumatera Utara, Ella Nanda Sati Hasibuan meninggal usai diduga melakukan operasi sedot lemak di sebuah klinik kecantikan di Depok, Jawa Barat pada Senin (22/7). Saat itu, Ella melakukan operasi sedot lemak di lengan kanan dan kiri. Diduga, Ella meninggal dunia setelah pembuluh darahnya pecah.

Apa itu sedot lemak?

Para peneliti asal Korea Selatan dalam jurnal Archives of Plastic Surgery (2018) menyebut, sedot lemak adalah prosedur pembedahan untuk membuang jaringan lemak berlebih dari seseorang yang kelebihan berat badan. Menurut Medical News Today, seseorang yang melakukan sedot lemak atau juga disebut lipoplasti, biasanya memiliki berat badan yang stabil, tetapi ingin menghilangkan timbunan lemak tubuh yang tidak diinginkan di bagian tubuh tertentu.

Sedot lemak bukanlah metode penurunan berat badan secara keseluruhan. Ini bukan pengobatan untuk obesitas. Tujuannya adalah estetika. Sedot lemak secara permanen bisa menghilangkan sel-sel lemak dan mengubah bentuk tubuh. Namun, bila pasien tak menjalani pola hidup sehat pasca-operasi, maka ada risiko sel lemak yang tersisa akan bertambah banyak.

Area tubuh yang biasanya menjadi sasaran sedot lemak, antara lain perut, bokong, dada, lutut bagian dalam, panggul, garis leher dan area di bawah dagu, paha, dan lengan bagian atas.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait