Pierre Tendean berasal dari keluarga dokter, tak ada satu pun keluarganya yang berprofesi sebagai tentara.
Setelah menjadi korban peristiwa Gerakan 30 September 1965, nama Kapten Czi (Anumerta) Pierre Andries Tendean, dikenang sebagai nama sebuah jalan, gedung, simbol militer, bahkan ikon patriotisme.
Sekilas, bila melihat wajah rupawannya—berparas Kaukasian dan berambut kecokelatan—Tendean punya garis keturunan Eropa. Ia memang lahir dari pasangan Aurelius Lammert Tendean (AL Tendean) yang berdarah Minahasa dengan Maria Elizabeth Cornet yang keturunan Prancis-Belanda.
Keluarga Indo-European
Djoko Soekirman dalam bukunya Kebudayaan Indis: Dari Zaman Kompeni sampai Revolusi (2011), kedudukan dan sebutan seorang keturunan Eropa di Hindia Belanda ditentukan berdasarkan tempat kelahirannya. Akan tetapi, tulis Djoko, lambat laun berbagai sebutan seorang keturunan Eropa hilang, digantikan istilah Indo-European.
Pierre termasuk ke dalam keturunan Indo-European ini. Keluarga Indo-European di Hindia Belanda sudah mengalami proses persilangan secara biologi maupun sosio-kultural (hibridisasi).