Sosial dan Gaya Hidup

Solusi tersendatnya transformasi kendaraan listrik

Salah satu kendala transformasi kendaraan listrik adalah kurangnya stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

Kamis, 04 Juli 2024 14:00

Jalanan di Kampung Rawa Bamban, Kota Tangerang, Banten yang rusak dan sering kali digenangi air, membuat Adrian, 30 tahun, ogah menggunakan sepeda motor listrik miliknya untuk sekadar keluar rumah atau bekerja. Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai kepala gudang itu mengaku lebih memilih mengendarai sepeda motor matik berbahan bakar bensin untuk beraktivitas. Sebab, lebih praktis, “tahan” banjir, dan dapat dikendarai jarak jauh.

“Sementara kalau (mengendarai) motor vespa listrik saya, perlu pikir-pikir dulu. Karena belum tentu di daerah yang ingin kita tuju ada stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU),” kata Adrian kepada Alinea.id, Senin (1/7).

Namun, agar mesin sepeda motor listriknya tidak terlampau lama “menganggur”, sesekali Adrian mengeluarkannya untuk keliling atau pergi ke pesta pernikahan yang jaraknya tak jauh dari rumah. Dia mengaku membeli sepeda motor listrik karena tertarik dengan modelnya yang menyerupai vespa dan harganya yang murah, sekitar Rp9 juta.

“Walaupun saya tahu, bakal ribet kalau di tempat saya motor listrik. Onderdil sama bengkelnya belum ada yang siap. Terus tempat saya juga sering banjir,” ucap Adrian.

Adrian mengaku, masih lebih memilih sepeda motor berbahan bakar bensin karena lebih leluasa dibawa jalan jarak jauh. “Tapi kalau SPKLU mulai banyak, baru bisa enak dipakai motor listrik,” tutur Adrian.

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait