Sosial dan Gaya Hidup

Suka-duka memilih menikah beda warga negara

Pernikahan beda negara memiliki risiko yang sulit. Mulai dari penyesuaian budaya hingga urusan administratif.

Minggu, 28 April 2024 06:10

Dua tahun lalu, Bella Praneta, 25 tahun, memutuskan meninggalkan rumahnya di Depok, Jawa Barat dan memilih menetap di Denpasar, Bali. Tujuannya, dia ingin mencari pasangan hidup warga negara asing. Dia menganggap Bali sebagai “pintu” bagi orang-orang luar negeri berkunjung ke Indonesia.

“Jadi, saya ngerasa, ini pilihan yang tepat buat bisa kenalan dan bertemu banyak orang luar (negeri) ya,” ujar Bella kepada Alinea.id, Kamis (25/4).

Dia pun kerap menerima stigma lantaran statusnya sebagai orang tua tunggal, sebelum pindah ke Bali. Sehari-hari, Bella bekerja di sebuah kafe di daerah Canggu. Di tempat kerjanya itu, peluang untuk berkenalan dengan orang baru, terutama turis asing, menjadi terbuka. Sebagai orang tua tunggal, Bella berpikir, mencari orang asing lebih baik secara finansial untuk mencukupi kebutuhan hidupnya kelak.

“Saya punya anak. Otomatis saya ingin mencari sosok ayah buat anak dan mau yang sudah mentally and financially stable,” ujar dia.

“Menurut saya, orang luar (negeri) itu semangat kerjanya lebih tinggi. Mereka bisa sampai kerja di dua pekerjaan yang berbeda untuk memenuhi kebutuhannya.”

Stephanus Aria Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait