Peneliti dari Universitas Denmark Selatan dan Universitas Helsinki menemukan, orang bertato berisiko terkena kanker limfoma.
Orang-orang kerap kali berpkir panjang untuk membuat tato, seperti mau digambar di bagian tubuh yang mana atau gambar apa yang bakal diabadikan. Akan tetapi, kebanyakan orang lupa memikirkan dampak tato terhadap kesehatan mereka dalam jangka panjang. Misalnya, apa yang bakal terjadi pada tinta usai tato sudah berada di kulit?
Para peneliti dari Departemen Kesehatan Masyarakat dan Departemen Penelitian Klinis di Universitas Denmark Selatan, bersama peneliti dari Universitas Helsinki menerbitkan hasil riset mereka di jurnal BMC Public Health (Januari, 2025) terkait hubungan tato dan kesehatan.
Penelitian ini berdasarkan data dari Danish Twin Tattoo Cohort—tempat para peneliti mendapatkan informasi lebih dari 5.900 saudara kembar di Denmark, yang lahir antara tahun 1960 dan 1996 hingga 2017.
Dengan menganalisis pola tato bersamaan dengan diagnosis kanker, para peneliti menemukan, kejadian kanker kulit dan limfoma yang lebih tinggi pada orang bertato.
“Kami membandingkan pasangan kembar di mana salah satu dari mereka mengidap kanker, tetapi mereka memiliki banyak kesamaan faktor genetik dan lingkungan,” kata salah seorang peneliti dan profesor biostatistik di Universitas Denmark Selatan, Jacob von Bornemann Hjelmborg, dikutip dari Science Daily.