Gangguan kepribadian narsistik melibatkan pola pemikiran dan perilaku yang berpusat pada diri sendiri.
Berurusan dengan orang-orang pengidap gangguan kepribadian narsistik seringkali tidak bisa dihindari. Untuk itu, kita perlu tahu bagaimana cara menghadapi orang-orang dengan tipikal seperti ini.
Organisasi nonprofit yang fokus pada isu kesehatan mental di Amerika Serikat (AS), Help Guide, menyebutkan, gangguan kepribadian narsistik melibatkan pola pemikiran dan perilaku yang berpusat pada diri sendiri, sombong, kurangnya empati dan pertimbangan untuk orang lain, serta kebutuhan yang berlebihan untuk dikagumi.
Para ahli kepribadian juga menggambarkan gangguan narsistik sebagai sombong, manipulatif, egois, menggurui, dan menuntut. Cara berpikir dan berperilaku ini muncul di setiap bidang kehidupan orang-orang narsis: dari pekerjaan dan persahabatan hingga hubungan keluarga dan cinta.
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik cenderung suka menyalahkan orang lain bahkan ketika mereka sendiri yang menyebabkan masalah. Terlebih lagi, orang-orang dengan gangguan ini sangat sensitif dan bereaksi buruk bahkan terhadap kritik sekecil apa pun.
Orang-orang narsis bisa sangat magnetis dan menawan. Mereka pandai menciptakan citra diri yang fantastis dengan kepercayaan diri dan impian yang tinggi. Sangat mudah untuk terjebak dalam spektrum mereka, tetapi itu semua hanyalah fantasi.