Toxic masculinity dianggap sebagai perilaku maskulinitas yang berbahaya.
Dalam sebuah persidangan di Dublin, Irlandia pada Senin (27/9) waktu setempat, Renato Gehlen, 39 tahun, masih berkilah ia membunuh istrinya—yang seorang perempuan Prancis bernama Anne Colomines, 37 tahun. Padahal, vonis penjara seumur hidup sudah menanti.
Gehlen, yang warga negara Brasil itu mengatakan, istrinya tewas usai bertengkar dan berebut pisau. Seperti dikutip dari The Irish Times, Senin (27/9) dalam artikel “Murder accused displayed ultimate in toxic masculinity by stabbing wife, court told”, pertengkaran yang terjadi di rumah mereka di Dublin pada 25 Oktober 2017 itu disulut amarah Gehlen, saat mengetahui sang istri punya selingkuhan yang dikenal dari media sosial.
Gehlen mengatakan, Anne menusuk pisau itu ke perutnya sendiri. Namun, bukti forensik menunjukkan, ada empat luka tikam di tubuh Colomnines. Dengan kondisi ini, kemungkinan sangat kecil jika Colomnines menikam dirinya sendiri.
Menurut seorang pengacara senior bernama Shane Costelloe, jika istri berselingkuh, hal itu tak memberikan hak kepada seorang suami untuk menusukkan pisau. Ia mengatakan, tindakan Gehlen merupakan wujud toxic masculinity atau maskulinitas beracun yang paling berbahaya.
Konsep maskulinitas