Sosial dan Gaya Hidup

Trick or treat di tengah Covid-19

Gedung Putih mengatakan perayaan Halloween akan terus berlanjut.

Kamis, 29 Oktober 2020 07:38

Akhir October menjadi hari yang paling dinantikan oleh anak-anak, karena mereka akan mendapatkan permen di hari Halloween. Perburuan dari rumah ke rumah selalu dilakukan oleh mereka, hanya saja semenjak Covid-19, kebiasaan ini harus sedikit berubah. 

Sarah Schwimmer (54) yang berasal dari New Jersey ini, biasanya akan membukakan pintu dan meletakkan permen dan coklat di tangan mereka yang menggunakan konstum untuk trick or treat, tetapi tahun ini dirinya merubah hal tersebut dengan menembakkan permen dari jarak 10 kaki atau tiga meter yang dipasang sebagai sistem pengiriman jarak sosialnya. 

“Semuanya telah berubah untuk anak-anak, jadi apa pun yang dapat kami lakukan untuk menjaga kegembiraan itu penting,” ucapnya.  

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), telah menyarankan kegiatan Halloween “berisiko tinggi” untuk terinfeksi Covid-19. Mengunjungi rumah hantu, menaiki hayrides dengan siapapun, dan kontak langsung dengan para peminta trick or treat

Untuk itu, CDC menganjurkan untuk melakukan social distancing dan mengenakan topeng untuk mengurangi, serta menurunkan risiko penyebaran virus melalui pernapasan. Larangan tersebut diumumkan di kota-kota besar seperti Los Angeles dan kota kecil seperti Longmeadow dan Massachusetts. Bahkan perjalanan tahunan penunggang kuda tanpa kepala melalui desa Sleepy Hollow, New York telah dibatalkan. Acara tradisional tersebut dilakukan guna memperingati cerita pendek klasik Washington Irving yang berusia 200 tahun, “The Legend of Sleepy Hollow”.

Cindy Victoria Dhirmanto Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait