Sosial dan Gaya Hidup

Wayang, gen Z, dan tren digitalisasi budaya lokal

Survei Lembaga Kebudayaan Nusantara pada 2024 menemukan hanya 35% anak muda dari kalangan gen Z yang memahami budaya di daerah mereka.

Minggu, 16 Februari 2025 12:52
wayang gen z dan tren digitalisasi budaya lokal

Dimas Prakoso, 28 tahun, paham wayang golek bukanlah tradisi budaya yang populer di kalangan anak muda, terutama generasi Z. Menurut dalang muda asal Bogor, Jawa Barat, itu, tak banyak anak muda yang mau bersusah payah mempelajari tradisi wayang. 

Supaya tetap eksis, Dimas kini memilih menggelar pagelaran wayang golek secara daring. Selain "manggung" via Instagram dan Youtube, Dimas juga rutin membagikan beragam konten terkait wayang lewat media sosial miliknya.

"Saya sadar kalau generasi muda sekarang lebih sering mengonsumsi konten digital dibandingkan menghadiri pertunjukan langsung. Kalau saya tetap bergantung pada format pertunjukan konvensional saja, saya bisa kehilangan banyak audiens," kata Dimas saat berbincang dengan Alinea.id, belum lama ini. 

Menghadirkan cerita-cerita perwayangan yang tetap relevan di kalangan gen Z, kata Dimas, tentu tak mudah. Dalam membawakan kisah-kisah klasik perwayangan, Dimas harus berhati-hati agar esensi cerita tak hilang. 

"Misalnya, saya pernah membawakan cerita klasik Mahabharata dengan gaya lebih ringan dan diselipkan humor khas Gen Z. Selain itu, saya juga mengadaptasi tren, misalnya membuat video pendek yang lebih mudah dikonsumsi di TikTok dan Instagram reels," ujar dia.

Irene Anggraini
Irene Anggraini Reporter
Christian D Simbolon
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait