Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua, supaya anak tak melulu bermain gawai.
Praktisi psikologi anak dan remaja Anrio Marfizal mengatakan, kecanduan gawai tak bisa dianggap remeh. Ia menilai, gejala kecanduan bisa terlihat dari terfokusnya anak-anak hanya pada gawai. Efek adiktif itu bisa merusak fungsi neokorteks.
“Tingkat efek adiktif kecanduan gadget memengaruhi penurunan daya analisa dan pengambilan keputusan,” kata Anrio ketika dihubungi, Kamis (13/2).
Lebih lanjut, kata dia, efek adiktif juga merusak limbik sistem emosi. Pecandunya akan memiliki empati yang semakin rendah karena kerusakan otak tengah.
Menurutnya, efek patologis kecanduan gawai, membuat gangguan ini masuk dalam kategori problem mental, yang perlu ditangani secara intensif. Anrio memberi catatan, gangguan mental timbul karena sifat adiktif pada pemakainya, bukan terkait gawai atau gimnya.