Infografis

Beda angkot setoran dan Jak Lingko

Angkot Jak Lingko menggunakan sistem pembayaran nontunai.

Sabtu, 04 September 2021 19:07

Kebijakan menangani penyebaran Covid-19 dari pemerintah, dengan meminimalisir pergerakan warga jadi salah satu musabab sepinya penumpang angkot di Jakarta. Banyaknya perusahaan yang merumahkan, bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya karena alasan pandemi, kata dia, juga membuat penumpang angkot susut.

Sejak pandemi melanda, Roimassa mengaku sangat jarang mendapat uang untuk dibawa pulang ke rumah. Dalam sehari narik, Roimasaa harus membayar setoran sebesar Rp120.000 kepada pemilik mobil angkot. Nominal tersebut bukan hal yang mudah dicapai lantaran jumlah penumpang tak selalu sebanding dengan setoran.

“Saya pernah dapat duit Rp30.000 dari Kalideres ke Serpong. Sedangkan dari Serpong ke Kalideres dapat Rp5.000, jadi Rp35.000. Solar dari Kalideres-Serpong bolak-balik Rp25.000, sisa Rp10.000. Lah, setoran Rp120.000,” ucap pria yang sudah 15 tahun bekerja jadi sopir angkot ini.

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait