Klaim Jokowi bahwa laju deforestasi turun signifikan dibantah Greenpeace Indonesia dan sejumlah LSM lingkungan.
Gembar-gembor Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kesuksesan pemerintah Indonesia dalam menekan laju deforestasi dalam forum Conference of the Parties (COP) ke-26 di Glasgow, Skotlandia, awal November lalu, memantik kritik dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan.
Alih-alih turun, Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Arie Rompas justru menyebut laju deforestasi naik signifikan. Pada periode 2011-2019, menurut catatan Greenpeace, total luas hutan yang mengalami deforestasi mencapai 4,8 juta hektare.
“Data bisa sama, cara membacanya bisa jadi berbeda. Nah, sehingga kalau KLHK menantang Greenpeace, ayo kita samakan persepsi. Kita buka data. Kita pakai data KLHK deh karena data lain bisa jadi beda cara menghitungnya,” tutur Arie saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, belum lama ini.
Data yang diungkap Greenpeace sebenarnya tak jauh berbeda dengan data yang diakumulasi KLHK. Dalam laporan yang dirilis pada 2021, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Dirjen Planologi Kehutanan dan Lingkungan Hidup KLHK mengakumulasi laju deforestasi dari 2011-2020 mencapai 4,8 juta hektare.
https://geoportal.menlhk.go.id/~appgis/publikasi/Buku/Buku%20DEFORESTASI/Deforestasi%202019-2020.pdf