Di Burma (Myanmar), kaum biksu Buddha adalah kelompok nasionalis pertama dan aktivis gerakan-gerakan prodemokrasi.
Di Burma (Myanmar), kaum biksu Buddha adalah kelompok nasionalis pertama. Pada 1885, kelompok biksulah yang kali pertama memimpin pemberontakan melawan kolonial Inggris tak lama setelah raja terakhir Burma dari dinasti Konbaung, Thibaw Min, ditangkap dan diasingkan.
Militansi kaum biksu juga ditunjukkan dalam pemberontakan Saya San di Burma. Itu terjadi pada periode 1930-1931. Saya San, seorang mantan biksu, mengangkat dirinya jadi raja dan membangkitkan pemberontakan kaum tani di berbagai penjuru Burma.
Pada era modern, saat Burma jatuh ke tangan junta militer, kaum biksu juga kerap ke luar biara untuk ikut serta dalam berbagai aksi unjuk rasa. Meskipun terus direpresi, aktivisme kaum biksu Burma terus hidup hingga saat ini.