Infografis

Brand lokal di aplikasi anak bangsa

Sederet brand lokal UMKM di tanah air mencatat pertumbuhan signifikan.

Selasa, 03 Oktober 2023 20:30

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sejak lama telah menjadi ‘tulang punggung’ bagi perekonomian bangsa. Sayangnya, kala pandemi Covid-19 menyerang dunia tahun 2020 silam, UMKM pun terkena imbas cukup signifikan. 

“Setelah masa pandemi UMKM yang tersisih banyak juga, yang gulung tikar, tapi sisi lainnya, orang-orang yang di-PHK (pemutusan hubungan kerja) di perusahaannya lalu membuat usaha dan kebanyakan UMKM,” kata pengamat ekonomi Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Nailul Huda kepada Alinea.id, Kamis (10/8).

Huda menggarisbawahi jumlah UMKM yang mengalami kebangkrutan masih lebih banyak dibanding UMKM yang lahir pada masa pandemi. Hal ini terutama disebabkan UMKM mengalami kekurangan permintaan akibat pembatasan sosial. Namun ketika pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dicabut, kondisi UMKM sudah semakin tak berdaya dan pada akhirnya bangkrut.

Karena itu pula, Huda menilai hadirnya marketplace dalam ekosistem digital telah banyak membantu keberlangsungan usaha UMKM. “UMKM yang bisa beradaptasi dengan teknologi lebih bisa bertahan dibandingkan dengan UMKM yang tidak menggunakan teknologi. Artinya adanya teknologi termasuk e-commerce membantu UMKM bertahan yang tadinya berjualan secara offline jadi online,” tambahnya. 

Tak hanya merajai pasar domestik, menurut Huda, kini banyak brand UMKM yang mendunia. Meski demikian, pasar lokal dinilai tak kalah menarik ketimbang global. Sebagai negara keempat dengan penduduk terbanyak di dunia, Indonesia menjadi pasar yang gurih untuk UMKM Tanah Air. “Jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa, jadi kalau bisa bersaing dalam negeri sudah bagus, jangan sampai hilang fokus dan justru mengejar ke luar negeri saja,” katanya.

Kartika Runiasari Reporter
Kartika Runiasari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait