Banyak laporan ditemukannya ular di permukiman warga. Apa penyebabnya?
Anggota Taman Belajar Ular (Tabu) Indonesia, Ligar Sonagar Risjoni atau yang akrab disapa Igor mengatakan, pihaknya mendapatkan 350 laporan munculnya ular di permukiman, dari Januari-Desember 2019.
Laporan itu berasal dari Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi, dan Depok.
“Paling banyak di Jaksel dan Jakbar, yang sedikit di Jaktim dan Jakut,” ujar Igor di Taman Wisata Alam Kapuk, Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (19/12). “Desember ini ada 81 kasus. Kita menangani 51 kali.”
Dari 51 kasus yang ditangani, Igor mengatakan, sudah mengevakuasi sebanyak 21 ekor ular di Jabodetabek. Rinciannya, 16 anak ular kobra dan lima ekor piton. Di Cikarang, Bekasi, pihaknya juga menemukan sebanyak 16 telur ular piton.
Sedangkan menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta Ahmad Munawir, sepanjang Desember 2019 ada 29 anak kobra di Jabodetabek.