Seseorang bisa melampiaskan emosinya dengan menghancurkan barang-barang. Namun, apakah itu solusi?
Psikolog dari Yayasan Pulih, Ahastari Nataliza mengatakan, tindakan seseorang menghancurkan benda-benda untuk meluapkan emosi dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Tindakan tersebut, dalam kacamata Ahastari tergolong agresif.
“Merugikan sekali ya. Barang dan benda rusak. Dilihat orang juga kasar,” katanya saat dihubungi, Jumat (5/4).
Namun, Ahastari memandang, hadirnya sarana semacam Temper Clinic untuk meluapkan amarah seseorang, tidak ada masalah bila hanya ditujukan sebagai hiburan belaka, alih-alih terapi psikis.
Ahastari memberikan catatan. Jika seseorang sedang kesal, tetapi tidak bisa ke tempat itu, jangan sampai merugikan sekitar.
“Harus tetap punya self control,” ujarnya.