Kebijakan tapering off bank sentral AS diperkirakan langsung berdampak bagi perekonomian RI.
Ekonomi Amerika Serikat menuju pemilihan. Ini memberikan keuntungan tersendiri bagi Indonesia, khususnya di bidang ekspor. Apalagi, negeri Paman Sam merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua Indonesia.
“Tapi ada juga dampak negatif yang lebih besar yang sedang membayangi kita, yaitu taper tantrum,” ungkap Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEBU UI) Teuku Riefky, saat berbincang dengan Alinea.id, Rabu (23/6).
Dia menjelaskan, taper tantrum akan terjadi ketika Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) mengurangi nilai pembelian aset negara, seperti obligasi treasury. Hal ini dilakukan dalam rangka pengetatan kebijakan moneter atau tapering off. Setelah sebelumnya The Fed memberikan banyak stimulus berupa program pelonggaran kuantitatif (Quantitative Easing/QE) untuk membantu pemulihan ekonominya.
Aline.id mengulas dampak kebijakan tapering off The Fed bagi Indonesia dalam artikel ini.