Infografis

Dilema antara membeli atau menyewa rumah

Kenaikan harga rumah yang lebih tinggi dibanding daya beli membuat masyarakat terutama generasi milenial sulit memiliki rumah.

Selasa, 09 Agustus 2022 09:46

Laporan berjudul Indonesia Property Market Index, Rumah.com mengungkap bahwa indeks harga rumah sudah meningkat 10% sejak tiga tahun terakhir. Meski sempat mengalami perlambatan akibat pandemi pada 2020-2021, namun tren peningkatan harga kembali berlanjut mulai awal tahun ini.

“Hingga Maret, kenaikannya sudah 5% kalau di bandingkan dengan periode 2021 kemarin,” jelas Country Manager Rumah.com Marine Novita, kepada Alinea.id belum lama ini.

Sementara itu, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan harga properti yang semakin menggeliat. Sedangkan jika dilihat dari keseluruhan wilayah di Indonesia, kenaikan lebih besar terjadi di area Jabodetabek. Di mana kenaikan harga mencapai 11,5% di Tangerang Selatan, 24,5% di Kabupaten Tangerang, 8,5% di Kabupaten Bogor, dan 7,5% di Kota Depok.

Penyebab kenaikan harga rumah, lanjut Marine, ialah karena inflasi yang terus meningkat, jumlah penduduk terus bertambah, serta harga bangunan yang melonjak imbas kondisi ekonomi global. Karenanya, jika kondisi ini terus berlanjut, ditambah permintaan properti yang juga semakin tinggi, dia memperkirakan dalam dua tahun ke depan harga rumah khususnya di Jabodetabek bisa mengalami kenaikan hingga Rp15 juta per meter persegi.

“Artinya, kalau sekarang harga rumah sebesar Rp700 juta, dua tahun lagi harga bisa naik sampai Rp100 juta. Sehingga menjadi Rp800 jutaan,” kata dia.

Qonita Azzahra Reporter
Kartika Runiasari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait