Sejumlah emiten di saham lapis kedua mempunyai fundamental yang positif.
Covid-19 yang terdeteksi masuk ke Tanah Air sejak 2 Maret silam turut merontokkan kinerja saham-saham di lantai bursa. Kala itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merespon wabah dengan pelemahan 91,45 basis poin dan ditutup pada zona merah di posisi 5.361,24.
Saham-saham lapis pertama yang tergabung dalam indeks LQ45 juga turut merespon negatif wabah Coronavirus yang ada sejak akhir 2019. Saham emiten-emiten dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp40 triliun ini terkoreksi 20 poin ke level 859,32.
Pun demikian dengan saham-saham lapis kedua di indeks IDX SMC Liquid alias small-medium cap yang ikut terpangkas 4,41 basis poin ke posisi 248,68.
Namun, seiring berjalannya waktu di tengah pandemi, IHSG mampu kembali bangkit. Bahkan, saham lapis kedua menunjukkan kinerja cukup positif dibandingkan deretan saham LQ45.
Alinea.id mengulas peluang emiten saham di lapis kedua dalam pergerakan di lantai bursa dalam artikel ini.