IPO GoTo dilakukan menggunakan skema greenshoe yang menjaga harga saham tidak jatuh di bawah harga IPO. Pelaksanaannya maksimal 30 hari.
Berbeda dengan Bukalapak, IPO (penawaran perdana saham) PT GoTo Gojek Tokopedia akan memanfaatkan skema greenshoe option dan hak suara multipel (HSM) atau multiple voting shares (MVS). Mekanisme greenshoe ini diterapkan demi menjaga stabilisasi harga saham pasca IPO. GoTo menetapkan sampai dengan sebanyak-banyaknya 15% dari jumlah saham yang ditawarkan pada saat IPO, atau 7,8 miliar saham, yang akan diambil dari saham treasuri.
Jika skema greenshoe ini dilakukan dan terlaksana secara optimal, maka total saham GoTo yang beredar di publik sebanyak-banyaknya 59,825 miliar lembar saham. Agen stabilisasinya adalah CIMB Sekuritas. Namun, greenshoe hanya bisa dilakukan selama 30 hari.
Menurut Bhima, mekanisme ini memang akan menambah ‘rasa aman’ bagi calon investor. Mengingat, harga saham setidaknya tidak akan jatuh dari harga IPO selama 30 hari setelah melantai di bursa. Meskipun, aksi ini bisa membuat saham yang dimiliki pemegang saham lain terdilusi.
“Yang penting ekspektasi investor pasca IPO adalah menjaga kinerja performa perusahaan apalagi momentumnya tepat IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) baru tembus 7000, new high,” kata Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira kepada Alinea.id, Jumat (18/3).
Kondisi ini makin kondusif dengan jumlah investor ritel yang semakin banyak di pasar modal. Memang, jumlah investor pasar modal meningkat 93% pada 2021. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, total ada 7,49 juta investor per akhir 2021.