Indonesia sedang mengalami gelombang ketiga industri kopi dengan munculnya sejumlah kedai kopi.
Dalam pandangan Pemilik kedai kopi Kararopi Yan Dikara di Indonesia gelombang ketiga industri kopi menujukkan gejalanya sekitar tahun 2011 dengan munculnya kedai kopi yang menjual menu kopi murni dari bermacam biji kopi single origin.
Gelombang ketiga ini muncul sebagai terobosan dan kritik atas gelombang pertama dan kedua industri kopi.
Secara ringkas, gelombang pertama menghadirkan corak industri kopi kemasan sachet yang dimulai pada abad ke-19. Kala itu, industri kopi instan berorientasi peningkatan konsumsi kopi sebanyak-banyaknya, tapi mengesampingkan kualitas produk kopi.
Sementara pada 1960-an, gelombang kedua lahir ditandai berdirinya kedai kopi Starbucks, hingga kini. Pada gelombang kedua, kopi mulai dinikmati, bukan sekadar dikonsumsi. Bermacam menu kopi mulai disertai label “latte” dan “cappucinno” yang ditambahi bahan perasa lain, seperti gula, krim, dan susu.