Aparat menghapus sejumlah mural dan grafiti di beberapa tempat, yang menyindir penanganan pandemi Covid-19.
Beberapa waktu lalu, Gejayan Memanggil dan Gejolak Art malah mengadakan lomba bertajuk “Lomba Mural Dibungkam”, sebagai respons penghapusan mural dan grafiti di sejumlah tempat. Salah satu kriteria juri pun terkesan nyeleneh, yakni aparat merespons cepat untuk menghapus hasil karya mural peserta.
Kriteria ini sebagai sindiran dan merespons aparat, yang kerap menghapus mural atau grafiti bernuansa kritik terhadap pemerintah.
“Karena sering dihapus oleh aparat, maka kita memberikan wadah untuk mereka mem-posting karya yang terhapus, agar masyarakat mengetahui,” tutur humas Gejolak Art, Mimin Muralis—nama samaran, Rabu (25/8).
Mimin mengatakan, para pegiat seni jalanan sangat antusias mengikuti lomba yang berlangsung pada 23 hingga 31 Agustus 2021 ini. Ia berharap, lewat lomba ini para pelaku seni jalanan berani mengemukakan ekspresi dalam merespons kondisi sosial-politik.