Ratusan pengungsi Syiah yang tinggal di Rusun Puspa Agro, Sidoarjo, Jawa Timur, dibaiat menjadi Suni pada 5 November lalu.
Ratusan pengungsi Syiah yang tinggal di Rusun Puspa Agro, Sidoarjo, Jawa Timur, dibaiat menjadi Suni pada 5 November lalu. Opsi pembaiatan dipilih para pengungsi yang dipimpin Tajul Muluk itu dengan harapan mereka bisa segera pulang ke kampung halaman.
Tenaga Ahli Utama Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM KSP Rumadi Ahmad mengakui bahwa pembaiatan tidak akan memuaskan semua pihak dan potensial menghadirkan preseden buruk dalam penyelesaian konflik agama. Namun demikian, ia berharap pembaiatan pengungsi Syiah membuka pintu rekonsiliasi.
"Perlu dipahami bahwa konflik semacam ini tidak mudah untuk diselesaikan. Ini sangat-sangat sulit untuk diselesaikan. Proses ini sangat panjang dan berdarah-darah," ujar dia kepada Alinea.id, Kamis (12/11).
Kepada Tajul Muluk dan pengikutnya, Rumadi menyarankan agar mereka menjalin komunikasi dengan warga dan kelompok ulama di Sampang. "Tapi, ini harus pelan-pelan, agar proses rekonsiliasi yang sudah terbuka berjalan secara natural," ujarnya.