Masyarakat adat berjuang menangkal ancaman pandemi Covid-19 dengan berbagai cara.
Pandemi Covid-19 yang sudah menyebar di semua provinsi di Indonesia juga membuat masyarakat adat berjuang menangkal penularan virus mematikan yang menyerang sistem pernapasan itu.
Kearifan lokal menjadi senjata utama dalam pertarungan melawan penyakit menular tersebut. Suku Dayak Kanayatn di Desa Sepahat, Kalimantan Barat misalnya, melakukan ritual balala atau tolak bala selama tiga hari berturut-turut.
“Semua orang berada di dalam rumah selama tiga hari itu,” ujar Ketua Sekolah Adat Samabue di Desa Sepahat, Modesta Wisa, dalam diskusi daring bertajuk “Peranan Pranata Pendidikan Adat/Sekolah Adat dalam Menghadapi Pandemi Covid-19”, Selasa (19/5).
Mereka pun melakukan karantina wilayah di akses-akses jalan masuk permukiman. Akses keluar-masuk hanya diperbolehkan bagi penduduk setempat yang memiliki keperluan mendesak, seperti membeli kebutuhan sembako.