Saham Bukalapak diperkirakan masih alami tren penurunan.
Hype IPO (Initial Public Offering/penawaran perdana saham) Bukalapak sudah terjadi sebelum marketplace bercorak merah itu resmi melepas saham ke publik. IPO ini bahkan merupakan yang terbesar dalam sejarah Indonesia yang mencapai Rp21,4 triliun.
Meski bisa melejit dalam hitungan detik setelah IPO, namun nyatanya dalam beberapa hari harga saham BUKA menurun. Bahkan, di sosial media tersebar curha-curhat para investor anyar yang kelimpungan karena merugi berkat anjloknya BUKA.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan, anjloknya harga saham Bukalapak sejak seminggu terakhir disebabkan oleh aksi profit taking atau ambil untung dari para investor asing.
Hal ini terlihat dari adanya penjualan dengan harga saham di atas harga saat IPO yakni Rp850 per lembar. Selain itu, jika dilihat dari sisi permintaan dan penawaran atau penjualan, penjualannya lebih besar sehingga terjadi penurunan harga saham.
"Ini hal yang wajar, kalau sudah profit pasti dijual," katanya, kepada Alinea.id, Senin (16/8).