Infografis

Mengenal musim dingin kripto

Musim dingin kripto yang ditandai dengan anjloknya harga aset-aset kripto menjadi siklus yang berulang.

Rabu, 22 Juni 2022 09:28

Crypto winter atau musim dingin kripto merupakan istilah untuk anjloknya nilai mata uang kripto dalam waktu yang cukup lama. Musim dingin kripto pernah terjadi pada 2017-2018, saat Bitcoin anjlok hingga 80%. Bahkan, hingga April 2019 nilai Bitcoin stagnan dan cenderung mengalami penurunan. Saat itu, ribuan pekerja di bidang mata uang digital terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Dengan kondisi ekonomi dunia saat ini ditambah dengan invasi Rusia ke Ukraina yang belum juga berakhir, tren penurunan harga kripto masih akan terjadi sampai beberapa waktu ke depan,” ujar Praktisi Investasi Desmond Wira, kepada Alinea.id, Rabu (15/6).

Bahkan, menurut salah satu pendiri dari crypto exchange terkemuka Du Jun, kenaikan harga Bitcoin berikutnya tidak akan terjadi sampai tahun 2024. Sebaliknya, kemungkinkan momen tersebut akan terjadi setelah halving keempat Bitcoin, yang diperkirakan pada Juli 2024. 

Du juga menambahkan, hingga saat ini sangat sulit untuk bisa membuat prediksi mengenai pasar kripto dengan tepat, termasuk potensi crypto winter di tahun 2022. Pasalnya, ada beberapa faktor lain yang dapat ikut berkontribusi, seperti persoalan geopolitik, pandemi Covid-19, dan berbagai persoalan lainnya.

Alinea.id mengulas datangnya musim dingin kripto pada tahun 2022 dalam artikel ini.

Qonita Azzahra Reporter
Kartika Runiasari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait