Freud mengambil istilah ini dari drama karya penulis Yunani kuno Sophokles, berjudul “Oedipus Rex” (Oidipus Sang Raja).
Istilah oedipus complex acapkali disematkan kepada laki-laki yang memiliki hasrat mendapatkan kasih sayang dari perempuan berusia lebih tua dari dirinya. Meski dirinya tak peduli dengan anggapan orang lain, istilah tersebut pun dialamatkan kepada Ari.
Oedipus complex pertama kali diperkenalkan bapak psikoanalisis asal Austria Sigmund Freud. Freud menggunakan istilah ini untuk menggambarkan seorang anak yang berkompetisi dengan ayahnya, untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang ibunya. Dalam kasus perempuan, kecenderungan ini disebut dengan istilah electra complex.
Menurut Freud, seperti yang ditulis Humberto Nagera dalam bukunya Basic Psychoanalytic Concepts on the Libido Theory (1990), oedipus complex merupakan batu pijakan bagi psikoanalisis. Istilah ini pertama kali muncul dalam karya Freud, A Special Type of Choice of Object made by Men, yang terbit pada 1910. Meski demikian, Freud sendiri sudah akrab dengan istilah ini sejak 1897.