Pada masa pendudukan Jepang, kaum Yahudi ditangkap dan dimasukan ke kamp interniran.
Pada abad ke-19, kaum Yahudi tersebar di beberapa kota di Hindia Belanda. Pada 1930, menurut Romi, Pemerintah Hindia Belanda melakukan sensus penduduk. Hasilnya, ada 1.095 orang Yahudi Eropa di Hindia Belanda, sebagian besar bermukim di Jawa Barat, yakni 403 jiwa.
M. Faisal Sakrie dalam buku Melacak Yahudi Indonesia: Dari Maskapai Dagang VOC sampai Jejak Fisik dan Pemikiran (2008) menulis, orang-orang Yahudi menjadi pedagang yang sukses pada masa kolonial. Mereka menjual permata, arloji, hingga kacamata.
Beberapa orang Yahudi di Batavia, tulis Faisal, membuka toko di Jalan Noordwijk (sekarang Jalan Juanda) dan Jalan Rijswijk (sekarang Jalan Veteran).