Pencemaran parasetamol di Teluk Jakarta terungkap dalam hasil riset yang dipublikasikan Marine Pollution Bulletin.
Terdeteksinya parasetamol di Teluk Jakarta pertama kali diungkap empat peneliti dalam riset berjudul “High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia“ di Marine Pollution Bulletin, yang dipublikasikan pada Agustus 2021.
Empat peneliti itu, antara lain Wulan Koagouw dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, Universitas Brighton, Inggris; Zainal Arifin dari Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)—yang sekarang terintegrasi dengan BRIN; George W.J. Oliver dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, Universitas Brighton, Inggris; dan Corina Ciocan dari Centre for Aquatic Environments, Universitas Brighton, Inggris. Wulan juga beraktivitas di Centre for Aquatic Environments, Universitas Brighton, serta Pusat Penelitian Oseanografi.
Di dalam hasil riset itu, disebutkan sampel air laut diambil dari lima titik sepanjang pantai utara Jawa Tengah, empat titik di Teluk Jakarta (Angke, Ancol, Priok, dan Cilincing), dan satu titik di Teluk Eretan (Jawa Barat).