Rencananya, InaTEWS akan memasang buoy tsunami di 13 lokasi.
Dalam pengantarnya di InaTews: Konsep dan Implementasi (2010), Kepala BMKG saat itu, Sri Woro B. Harijono mengungkapkan, InaTEWS adalah proyek nasional yang melibatkan berbagai institusi, di antaranya BMKG, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).
InaTEWS mendapat bantuan dari Jerman, China, Jepang, Amerika Serikat, Prancis, serta beberapa organisasi dunia. InaTEWS diluncurkan pada November 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“InaTEWS saat ini (tahun 2010) sudah beroperasi, meski belum semua sistemnya terpasang dengan sempurna,” tulis Sri Woro.
“Sistem pemantauan muka tengah laut baru tiga terpasang dari rencana 23, sistem support untuk pengambilan keputusan (decission support system) juga masih memerlukan penyempurnaan.”