Indonesialeaks diawaki para profesional untuk melakukan investigasi dengan jam terbang tinggi. Sulit untuk memidanakan karya mereka.
Gaduhnya komentar pro dan kontra soal berita IndonesiaLeaks membuat sejumlah pihak bereaksi. Orang-orang yang tergabung dalam Sahabat untuk Informasi dan Komunikasi yang Adil (SIKA) seperti Nawawi Bahrudin dan Anggara menyebut, IndonesiaLeaks yang berasal dari unsur media jelas sulit untuk dijerat dengan UU ITE.
Nawawi yang juga menjadi Direktur Eksekutif LBH Pers berkata pada saya, dengan teknik kerjanya, mustahil media yang tergabung di IndonesiaLeaks bisa dijerat dengan UU ITE. "Makanya kami akan bantu menjelaskan ke publik soal siapa dan tujuannya (IndonesiaLeaks). Namun, imbuhnya, kita harus ingat, hukum bekerja dengan prinsip yang sangat politis. Ini tergantung dari kemauan dari pemimpin di Indonesia.
Mengamini Nawawi, Anggara dari ICJR menilai, sangat sulit untuk memidanakan media dengan UU ITE. Ia menduga, pelaporan dugaan hoaks itu justru bisa berbahaya bagi orang IndonesiaLeaks dari unsur nonmedia.
Di lain sisi, Dewan Pers berencana akan melakukan pertemuan dengan orang-orang di balik platform Indonesianleaks, dalam waktu satu atau dua pekan ke depan. Pertemuan itu akan membahas mengenai investigasi yang dilakukan Indonesialeaks terkait suap impor daging sapi itu.
Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengatakan, pertemuan itu bertujuan untuk mengklarifikasi investigasi dan pemberitaan yang berawal dari Indonesialeaks. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan sebelum ada pihak-pihak yang merasa dirugikan melapor ke Dewan Pers.