Komunitas Cinema Lovers Community (CLC) menggelar Festival Film Pendek hingga 17 tahun lamanya.
Geliat sinema di kalangan pelajar terus tumbuh di Purbalingga dan Banyumas Raya, Jawa Tengah berkat peran Cinema Lovers Community (CLC) dan komunitas film lainnya. CLC, secara konsisten menggelar Festival Film Purbalingga (FFP) setiap tahun sejak 2007. Sedikitnya ada 250 film kompetisi dan non-kompetisi, fiksi dan dokumenter, dari pelajar dan non-pelajar yang sudah diputar dalam program Layar Tanjleb selama 17 tahun terakhir.
Tahun ini, Direktur Program FFP Nur Muhammad Iskandar menjelaskan, film-film pendek fiksi, dokumenter, dan animasi yang masuk mencapai 112 film. ”Total film kompetisi sejumlah 31 film, non-kompetisi 74 film, dan 7 film undangan untuk program anak,” tutur Iskandar.
Pada malam penganugerahan FFP 2023, Ketua Badan Perfilman Indonesia Gunawan Paggaru mengatakan CLC memiliki perjalanan panjang sebagai komunitas yang konsisten mengenalkan film pada masyarakat grass root. Menurutnya, FFP yang tahun 2023 diputar di 24 titik Banyumas Raya sangat berbeda.
“Festival film yang begitu banyak, itu seluruh Indonesia belum ada yang sampai 24 titik,” ungkapnya.
Program Layar Tanjleb dengan konsep gerimis bubar (misbar) memang menjadi daya tarik tersendiri yang disuguhkan CLC. Gelaran film dilangsungkan dari desa ke desa se-Banyumas Raya dengan perkiraan jumlah penonton selama 17 tahun mencapai 16 ribu orang.