Kolom

Bongkar pasang ‘sopir’ BULOG

Kurang lebih dalam 14 bulan terakhir terjadi pergantian direktur utama BULOG tiga kali. Pergantian direksi dalam waktu pendek juga memunculkan tanda tanya: Apa yang sesungguhnya terjadi?

Selasa, 18 Februari 2025 18:50
bongkar pasang sopir bulog

Kurang lebih dalam 14 bulan terakhir terjadi pergantian direktur utama (dirut) BULOG tiga kali. Pergantian pucuk pimpinan itu dibarengi perombakan di level direksi. Pergantian direksi dalam waktu relatif pendek, di satu sisi, menyiratkan ada hal yang hendak dicapai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai wakil pemerintah. Akan tetapi, pergantian direksi dalam waktu pendek juga memunculkan tanda tanya: Apa yang sesungguhnya terjadi? Benarkah direksi yang dipilih tidak mampu mengemban tugas yang diberikan? Atau ada perubahan orientasi, sehingga direksi yang telah ditunjuk perlu “disegarkan” pula.

Pertama, Bayu Krisnamurthi ditunjuk sebagai Dirut BULOG 1 Desember 2023. Ia menggantikan Budi Waseso yang menduduki posisi itu sejak 27 April 2018. Bersama Bayu ada posisi direksi baru: Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan. Posisi ini diemban oleh Sonya Mamoriska, promosi dari internal BULOG. Kementerian BUMN memberikan sejumlah mandat kepada Bayu, salah satunya adalah mentransformasi BULOG. Berbagai langkah transformasi dilakukan sejak awal Bayu menjabat.

Dengan menggandeng McKinsey sebagai konsultan, BULOG dirancang menjadi pemimpin rantai pasok pangan tepercaya dengan memberikan layanan terbaik untuk kesejahteraan warga melalui tiga pilar: leading PSO vehicle, supply chain 4.0 backbone, dan commercial growth engine. Talenta-talenta muda diberikan kepercayaan memimpin organisasi. Lalu, jejaring BULOG ke kementerian atau lembaga dan ke dunia internasional dirajut kembali. Ini guna mengembalikan jejaring yang luas seperti BULOG di masa lalu.

Transformasi ini mengalami disrupsi seiring pergantian pucuk pimpinan BULOG. Bongkar pasang kedua ini ditandai dengan penunjukkan Wahyu Suparyono sebagai dirut BULOG menggantikan Bayu Krisnamurthi, 9 Sepember 2024. Wahyu yang sebelumnya Dirut Asabri itu bukan “orang baru” di BULOG. Wahyu pernah menjabat Direktur SDM BULOG pada 2015-2017. Bersama Wahyu ditunjuk juga Sudarsono Hardjosoekarto sebagai Direktur Human Capital dan Marga Taufiq sebagai Wakil Direktur Utama Perum BULOG. Sementara posisi Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan dihapus.

Seiring tiadanya penugasan impor beras pada tahun ini kepada BULOG, BUMN ini ditargetkan menyerap beras produksi domestik sebanyak 3 juta ton sampai April 2025. Ini tugas yang tidak mudah. Karena harus menyerap 0,75 juta ton beras per bulan. Sejak BULOG berdiri tahun 1967, sepanjang yang saya tahu, belum pernah BULOG menyerap beras bulanan dari produksi domestik dalam jumlah sebesar itu. Karena pentingnya tugas ini, maka pada 23 Januari 2025 posisi Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik dibelah dua: Direktur Pengadaan dan Direktur Operasional dan Pelayanan Publik.

Khudori Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait