Nadiem menghabiskan masa sekolah di luar negeri dan minim pengalaman di dunia edukasi dalam negeri.
Pengumuman dan pelantikan Kabinet Indonesia Maju telah dilakukan presiden. Menariknya, dalam Kabinet Indonesia Maju cukup banyak diisi wajah baru, muda, dan segar. Salah satunya adalah CEO Gojek Nadiem Makarim. Posisi yang diberikan kepadanya cukup berat karena menyangkut masa depan generasi penerus bangsa, yaitu Mendikbud Dikti.
Seketika dunia maya diisi berbagai lelucon tentang diangkatnya CEO Gojek tersebut menjadi Mendikbud, baik itu di grup Whatsapp, Line, maupun Telegram. Pesan dan meme lucu tersebut menggambarkan tidak perlu lagi ke sekolah karena belajar bisa sambil selonjoran lewat aplikasi, bayar sekolah bisa mempergunakan Gopay, sampai kalau guru capai bisa memanggil Go-massage.
Awalnya, kita pasti tersenyum sendiri ketika membaca pesan berantai tersebut, namun setelah ditelaah lagi, pesan tersebut menyiratkan kekhawatiran besar akan nasib dunia pendidikan di tangan yang notabene bukan akademisi atau pun praktisi pendidikan.
Seperti diketahui Nadiem menghabiskan masa sekolah di luar negeri dan minim pengalaman di dunia edukasi dalam negeri. Hal itulah yang membuat banyak orang mengkhawatirkan masa depan dunia pendidikan.
Lelucon yang dikaitkan dengan kemudahan dan perkembangan teknologi terlihat indah dan mempermudah. Namun jika sampai terjadi, tentu menjadi menyedihkan, karena masa depan bangsa ke depan akan dipenuhi generasi yang hanya peduli pada diri sendiri, egois, dan ingin cepat berhasil tanpa melihat proses.