Jika gila karena iming-iming bunga tinggi, maka sudah dipastikan mereka akan mudah menyesal ketika menyimpan uangnya di koperasi.
Hanya orang gila yang mau menyimpan uangnya di koperasi itu. Pertama adalah karena gila terhadap iming iming bunga tinggi yang ditawarkan koperasi atau karena gila terhadap koperasi.
Jika gila karena iming-iming bunga tinggi, maka sudah dipastikan mereka akan mudah menyesal ketika menyimpan uangnya di koperasi. Apalagi kalau koperasinya menghadapi gagal bayar seperti yang sedang marak saat ini atau bahkan bangkrut. Sebut saja dalam kasus koperasi gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama atau Koperasi Indosurya misalnya.
Kenapa dikatakan gila? Karena mereka itu mau menyimpankan uangnya di koperasi padahal koperasi itu jelas tidak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan. Jadi posisi dana mereka itu sesungguhnya tidak aman. Jika koperasi bangkrut maka mereka jelas akan sangat dirugikan dan bisa berujung tak kembalinya uang simpananya.
Sementara itu gila yang kedua adalah gila koperasi. Hanya orang yang gila koperasi atau tergila-gila koperasi mereka yang mau juga menyimpan uangnya di koperasi. Sebab mereka itu dasarnya karena memang suka dengan koperasi. Suka karena koperasi simpan pinjam itu kedudukanya memang disadari betul arti penting keberadaan dan fungsinya bagi kehidupan mereka sendiri.
Bagi mereka yang gila koperasi, mereka sadar bahwa koperasi itu sebagai alternatif bagi mereka untuk menyimpan uangnya betapa mereka tahu risikonya jika koperasi bangkrut tentu tak akan kembali. Mereka itu paham jika maju atau bangkrut koperasi itu juga adalah sebuah resiko dia sebagai bukan semata mata sebagai nasabah seperti di bank, melainkan juga sebagai pemilik koperasinya.