Kolom

Islamofobia: Stigma yang selalu dihindari Nabi Muhammad

Harus kita sadari, banyak orang yang mengaku sebagai umat Islam namun masih intoleran.

Jumat, 30 Oktober 2020 19:17

Siapapun berhak marah kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, atas ujarannya yang dinilai mendiskreditkan umat Islam.

Dia mengatakan "Islam adalah agama yang mengalami krisis di seluruh dunia". Macron tidak berhenti di situ, ia menambahkan "Sekulerisme adalah pengikat persatuan Prancis. Janganlah kita terperangkap oleh kelompok ekstremis, yang bertujuan melakukan stigmatisasi terhadap seluruh muslim."

Hampir semua negara muslim lalu menunjukkan reaksi kemarahannya, Saudi, Qatar dan Turki marah besar, bahkan Iran sebagai negara yang punya hubungan bilateral yang erat dengan Prancis menunjukkan sikap kecewanya.

Macron bereaksi dengan melihat Islam berdasar perspektifnya sebagai kepala wilayah dari suatu negara yang menganut "Laicite" atau sekularisme. Umat Islam yang bereaksi keras terhadap pernyataan Macron, adalah mereka yang melihatnya dari perspektif keislamannya. Keduanya bisa dimaklumi. Lagi-lagi ini tentang perbedaan perspektif.

Kontroversi karikatur Nabi Muhammad yang dibiarkan terbit secara berulang, juga merupakan singgungan keyakinan beragama dan prinsip kebebasan sekular yang kerap kali mengalami benturan. Ini dialektika yang tak pernah ada habisnya.

Islah Bahrawi Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait