PR utama keuangan syariah di Indonesia adalah memperbesar value dari pemegang akun keuangan syariah yang jumlahnya sekitar 40 juta.
Dalam tema besar "The 12th International Takaful Summit 2018" - Strategies for Unlocking the Potential of Takaful - disebutkan, Inggris ingin London tetap menjadi Takaful Center dengan potensi 25 juta orang kelas menengah di Eropa, bahkan setelah keputusan Brexit yang mengeksklusifkan Inggris dari Uni Eropa.
Tantangan industri keuangan syariah Inggris dan sebagian besar negara lainnya yang datang pada Takaful Summit 2018 di London ini, rata-rata masih mempunyai PR memperbesar jumlah pemegang akun keuangan syariahnya di masyarakat kelas menengah.
Di seluruh Eropa ditargetkan ada sebesar 25 juta kelas menengah yang Inggris harapkan dapat menjadi stakeholders London sebagai Takaful Center. Selama ini Inggris baru mendapatkan 'tidak banyak' jumlah pemegang akun keuangan syariah dengan value fantastis. Tetapi mereka cenderung tidak loyal terhadap produk dan lembaga keuangan syariah. Sebagian dari pemegang akun keuangan syariah dengan value yang fantastis itu berasal dari Timur Tengah.
Lantas seperti apa perkembangan asuransi syariah di Indonesia?
Sebenarnya jika melihat negara lain seperti Inggris, pekerjaan rumah (PR) utama keuangan syariah di Indonesia adalah memperbesar value dari pemegang akun keuangan syariah yang jumlahnya sekitar 40 juta itu. Kemudian, memperbesar basis value rupiah produk dasar akun, misalkan produk tabungan/deposito perbankan syariah. Setelahnya, menawarkan berbagai macam produk keuangan syariah lainnya, misalkan produk micro takaful yang bisa dipadupadankan sebagai produk hybrid agar menambah kemanfaatan untuk pemegang akun keuangan syariah.