Usaha mikro dan kecil saat ini sudah remuk redam karena modal kerja mereka sudah habis untuk membiayai hidup sehari hari.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama ini sangat lamban. Usaha mikro dan kecil yang dialokasikan dana sebesar Rp124 triliun dari total dana Rp695 triliun sampai saat ini, ternyata salah sasaran.
Usaha Mikro dan Kecil itu jumlahnya 99,3% dari sebanyak 64 juta pelaku usaha kita. Mereka selama ini adalah pemberi pekerjaan masyarakat hingga 95% dari total angkatan kerja. Mereka adalah sektor yang selama ini menghidupi ekonomi masyarakat banyak.
Ada yang salah dengan program PEN. Selama ini semua difokuskan untuk dialokasikan ke korporasi besar yang sebetulnya memiliki dana cadangan lebih besar. Mereka diberikan berbagai bentuk skema pendanaan seperti restrukturisasi, subsidi bunga, dana penempatan, modal penyertaan, pengadaan bantuan sosial dan lain lain.
Sementara alokasi sebesar Rp124 triliun untuk UMKM dan Koperasi saja semua dialokasikan melalui mekanisme bank. Sementara bank dalam situasi seperti ini pasti semakin hati-hati menyalurkan pembiayaan.
Tim yang dipilih untuk pemulihan ekonomi juga tidak menggambarkan aspirasi dari mereka. Jadi sangat kecil sekali kemungkinan untuk membuat komitmen kepada usaha mikro dan kecil. Faktanya sampai hari ini masih menjadi wacana terus.