Status sebagai negara tujuan wisata halal terbaik di dunia ini tentu bisa menjadi modal penting
Awal Maret lalu, Crescent Rating-lembaga riset dan sertifikasi halal global, merilis laporan bertajuk Global Muslim Travel Index (GMTI). Laporan itu berisi hasil riset terkait industri perjalanan dan pariwisata halal di sejumlah negara muslim. Berdasarkan hasil riset tersebut, Indonesia berada di peringkat pertama sebagai negara destinasi wisata halal terbaik di dunia.
Capaian ini tentu membanggakan mengingat tahun lalu Indonesia hanya menempati urutan kedua setelah Malaysia. Tahun ini, Indonesia dan Malaysia sama-sama berada di peringkat pertama dengan skor 78. Disusul secara berurutan oleh Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qata, Maroko, Bahrain, Oman dan Brunei Darussalam.
Status sebagai negara tujuan wisata halal terbaik di dunia ini tentu bisa menjadi modal penting, untuk lebih memajukan potensi wisata halal dan industri pariwisata Indonesia secara keseluruhan.
Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), dalam tiga tahun terakhir sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah industri sawit mentah. Pada 2017, sektor pariwisata menyumbang devisa tidak kurang dari US$16, 8 miliar. Setahun kemudian, jumlahnya naik menjadi US$20 miliar.
Tahun ini, pemerintah menargetkan industri pariwisata menyumbang 15% dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. Jumlah kunjungan wisatawan asing ditarget mencapai 20 juta orang dan menghasilkan sekitar Rp280 triliun serta menyerap 13 juta tenaga kerja.