Kolom

PTS tak selalu nomor dua

Sejumlah PTS  mampu mendapatkan akreditasi A, termasuk pula sejumlah program studi di universitas dari BAN-PT.

Kamis, 26 Juli 2018 17:27

Pandangan lulusan perguruan tinggi negeri (PTN) lebih unggul ketimbang perguruan tinggi swasta (PTS) tidaklah selalu benar. Terlebih berbagai prestasi dan penghargaan juga ditorehkan sejumlah PTS. Bukan hanya itu, sejumlah PTS bahkan mampu mendapatkan akreditasi A, termasuk pula sejumlah program studi di universitas dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Selain akreditasi yang kerap menjadi indikator di perguruan tinggi, kualitas universitas juga diukur dari sejumlah variabel. Antara lain dari kemampuan akademik lulusan dan kemampuan tambahan mereka setelah menyelesaikan pendidikan di PTS.

Lulusan PTS pun memiliki daya saing dengan mereka yang menuntaskan pendidikan di PTN sehingga terbentuk persepsi oleh publik bahwa kemampuan kedua universitas tersebut tak jauh berbeda. Bahkan, ada contoh kasus menarik, yakni, ada lulusan PTS yang lebih mudah bekerja pada sebuah suatu perusahaan ketimbang lulusan PTN. Ini karena PTS jauh lebih fleksibel dalam meramu kurikulum di setiap prodinya.

Selain itu, tidak terlepas dari bekal kompetensi yang diberikan PTS kepada mahasiswa mereka ketika di bangku kuliah. Bekal kompetensi tersebut biasanya disesuaikan dengan program studi dan kebutuhan industri. Misalnya, saat ini dengan perkembangan teknologi informasi yang kian maju, kebutuhan lulusan dengan skill menguasai teknologi informasi di beberapa perusahaan sangat dibutuhkan.Selanjutnya, tinggal tergantung kepada universitas swasta tersebut agar melengkapinya dengan ketersediaan fakultas.

Adanya kombinasi bekal kompetensi dan ketersediaan fasilitas di PTS itu yang kemudian mampu melahirkan alumni PTS yang dapat diterima instansi atau pasar tenaga kerja mana pun. Tidak mengherankan jika sangat banyak PTS yang mampu menunjukkan perkembangan, baik dari sistem, fasilitas, maupun tenaga pendidik yang ditawarkan kepada mahasiswa dengan menyesuaikan perubahan, baik skala regional maupun internasional.

M Budi Djatmiko Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait