Kolom

Tanpa data memadai, kebijakan ekonomi kurang efektif

Dampak ekonomi akibat Covid-19 sudah terasa. Ratusan ribu atau mungkin beberapa juta orang telah berkurang pendapatannya.

Jumat, 10 April 2020 15:33

Jumlah yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Tambahannya belum menandakan tren penurunan. Angka terinfeksi sebanyak 3.293 orang per 9 April, masih jauh dari prakiraan puncaknya berdasar analisa banyak pihak.

Dua Lembaga atau komunitas ilmiah terpandang menyebut angka 70.000 dan 71.000 yang akan terinfeksi. Lembaga internal pemerintah sendiri sudah menyebut angka 106.000. Lembaga itu memprakirakan puncaknya justru masih bulan Juli 2020.

Dampak ekonomi pun sudah terasa. Ratusan ribu atau mungkin beberapa juta orang telah berkurang pendapatannya. Sebagian mereka telah tidak memiliki penghasilan lagi. Di antaranya: buruh atau pekerja harian, usaha mikro kecil yang bergantung wilayah wisata dan tempat hiburan, pedagang keliling dan pasar tradisional, pekerja yang butuh pergerakan fisik, dan yang lainnya.

Dampak pada dinamika pasar valuta asing dan pasar modal sempat mengkhawatirkan. Kurs rupiah dan IHSG melemah sangat siginifikan. Belakangan mereda, namun seolah menyimpan “tenaga” untuk menghantam kembali dalam waktu dekat. Otoritas tampak telah berjibaku menghadapinya, namun bisa “kelelahan” pada akhirnya.

Dampak ekonomi terbesar sebenarnya lebih karena kepanikan para pelaku ekonomi dan keuangan di seluruh dunia. Sebagian besar yang panik merupakan “pemain besar”. Beruntung, kepanikan di Indonesia sesaat ini mereda.

Awalil Rizky Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait