YouTube raksasa medsos digital Amerika selain amat berkuasa merajalela dengan sebaran hoaks, juga luput mengajarkan literasi digital.
Tayangan video berjudul "SITUASI PANAS!! RIBUAN SUPPORTER DAN PSSI USIR PAKSA THOMAS DOL USAI TAK LEPAS PEMAIN KE TIMNAS" muncul di kanal CALON GARUDA TEAM YouTube, Sabtu (10/6).
Rumus klikbait terlihat dari penggunaan semua huruf kapital dan dua tanda seru lengkap dengan spasi yang melanggar kaidah Bahasa Indonesa. Nama dalam judul itu ditulis keliru, kesalahan kecil tampak sengaja. Ini praktik lazim kreator konten berburu views dari netizen media sosial.
1. Cerita Doll
Klip berdurasi 3:59 menceritakan tentang pelatih klub Persija Jakarta Thomas Doll asal Jerman. Video ini diantar musik menggelegar, ditempel editan video Doll berbicara tanpa suara, ditimpa terus musik pengantar itu. Sekilas tampak suasana konferensi pers Persija, video Doll berlatar belakang dinding di mana terpampang kotak-kotak logo sponsor.
Detik 0:35, narator mulai mengambil perannya: "Pelatih Persija Jakarta akhirnya kena karma. Usai berbelit-belit melepaskan pemainnya ke timnas Indonesia. Langsung alami hal ini.
"Timnas Indonesia memang saat ini sedang mengalami berbagai kendala jelang menghadapi tim nomor satu dunia. Timnas Indonesia justru dilanda badai cedera. Serta badai pemain timnas Indonesia yang dipanggil oleh Shin Tae-yong justru masih ditahan oleh klubnya. Bahkan ancaman hukuman yang dilayangkan oleh Ketua Umum PSSI yaitu Bapak Erick Thohir hanya diremehkan saja. Terutama oleh pelatih Persija Jakarta yaitu Thomas Doll."
2. Narator Berkuasa
Ini masih kata naratornya:
"'Saya ketua umum dan waketum bisa menghukum klub. Juni ada dua pertandingan besar, Palestina untuk poin, dan juga Argentina,' lantang Bapak Erick Thohir seperti yang kami lansir langsung dari Instagram resmi PSSI.
"Namun menanggapi hal tersebut, Thomas Doll justru seakan tak menggubris ancaman PSSI. Ia mengatakan, jika pihak Persija tetap akan menahan Rizky Ridho dan juga Witan Sulaeman untuk mengikuti TC timnas Indonesia. Menurut pelatih dari Persija Jakarta tersebut, hal ini lebih penting daripada membela negaranya.
"'Saya pikir untuk sekarang ada baiknya mereka berlatih bersama yang lain dulu di Depok untuk mengikuti sesi latihan taktikal dan juga fisik khususnya Rizky Ridho yang harus mengenal lingkungan barunya,' tutur Thomas Doll di depan awak media. Tak ayal sanksi dari PSSI pun kini menanti Thomas Doll.
"Bahkan saat ini ia langsung terkena karma atas tindakannya tersebut. Banyak netizen yang saat ini berbondong-bondong meminta Thomas Doll untuk diusir dari Indonesia. Bahkan pemain Persija sendiri meminta untuk Thomas Doll segera dipecat. Ada juga yang menyuarakan jika Persija saja yang disanksi juga gara-gara kelakuan Thomas Doll," ujar narator dalam tayangan video. Masih ada lanjutannya lagi.
3. Berita Hoaks
Pantauan Alinea.id, setelah 12 jam tayang, berita ini disaksikan 70 ribu kali, disukai 456, dikomentari 365 netizen. YouTube raksasa medsos digital Amerika selain amat berkuasa merajalela dengan sebaran hoaks, juga luput mengajarkan literasi digital yang patut bagi wanaya (warga dunia maya) Indonesia.
Klip video CALON GARUDA TEAM YouTube nihil gambar bahwa benar-benar terjadi fakta ribuan suporter dan PSSI mengusir Doll secara paksa. Kapan dan di mana peristiwa itu, rupanya hanya berbentuk komentar-komentar ala medsos.
CALON GARUDA TEAM menyebarkan berita hoaks tidak terpercaya. Baru gabung ke YouTube 20 Juni 2022, banyak berita palsu atau kabar bohong tersebar melalui saluran ini. Kanal dengan identitas akun @luthficihuuuyyy diikuti 12,7 langganan, memproduksi 73 video, total penonton 4 juta lebih.
4. Angkuh Bukan Levelnya
Di luar kanal hoaks, lebih banyak informasi yang benar telah diketahui oleh publik. Doll selama ini merasa enggan mengizinkan pemain Persija dipanggil lama-lama ke pemusatan latihan tim nasional. Sejak tahun 2022 disewa Macan Kemayoran, Doll bersitegang kontra pelatih timnas Shin Tae-yong. Ia digaji klubnya, tentu dengan sistem profesional dilindungi statuta FIFA, yang wajib ditaati PSSI.
Ketegangan Doll-STY menelanjangi satu hal: tak ada komunikasi yang baik antarpelatih demi menyelaraskan kepentingan klub domestik dan kebutuhan timnas peringkat 149 dunia.
Sementara itu, klub-klub luar negeri yang diperkuat pemain Indonesia sama sekali tidak toleran apabila agenda timnas bukan kalender internasional. Pemain mereka tidak akan dibiarkan pergi seperti pemain cabutan mau main antarkampung berebut hadiah kambing.
STY disinyalir memandang remeh sejumlah pelatih lokal maupun mancanegara yang berkiprah pada berbagai klub Liga 1. Alumnus Piala Dunia 2018 itu mungkin tak sudi berbicara ramah-tamah secara terbuka dengan penuh rendah hati kepada sesama juru latih yang bukan pada levelnya.