Di artikel yang sudah diperbarui ada tambahan pernyataan dari Kadiv Humas dan Hukum DPP Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Portal Asia Sentinel kembali menayangkan laporannya tentang dugaan keterlibatan konspirasi kejahatan keuangan di era pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebelumnya, tulisan itu sempat dihapus dan tidak bisa diakses.
Editor Asia Sentinel John Berthelsen, mengatakan, artikel itu dihapus sementara karena ada yang perlu diperbarui. "Sudah kembali online sekarang," jelas dia kepada Alinea.id, Senin (17/9).
Alinea juga telah bisa membuka kembali laporan yang dituliskan John Berthelsen tersebut. Artikel yang berjudul "Indonesia’s SBY Government: ‘Vast Criminal Conspiracy" menjelaskan dugaan skema pencucian uang tersebut. Melalui hasil investigasi dokumen gugatan Weston Capital International setebal 488 halaman.
Tetapi bedanya, di artikel tersebut sudah diperbarui dengan tambahan pernyataan dari Kadiv Humas dan Hukum DPP Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Di artikel tersebut Ferdinand menyebutkan telah mendiskusikan rencana mengambil tindakan hukum terhadap Asia Sentinel.
Artikel tersebut juga menyebutkan Partai Demokrat menuduh Editor Asia Sentinel John Berthelsen menciptakan berita palsu yang dimaksudkan untuk mencemarkan nama mantan presiden di tengah tahun politik. "Kami sudah mendapatkan informasi mengenai ancaman gugatan Partai Demokrat. Namun, belum mendapatkan keterangan secara resmi," lanjut John.