Media

Film dokumenter: Nasib bocah matador korban ambisi sang kakek

Ketika de Reyes mulai mempelajari subjek film dokumenter, ibunya mengirimkan artikel surat kabar lokal yang menyoroti tradisi adu banteng.

Minggu, 16 Juni 2024 10:44

Sebuah film dokumenter baru mengikuti kehidupan seorang anak laki-laki yang tinggal di sebuah kota kecil di Spanyol, yang keluarganya mengharapkan dia menjadi matador profesional.

Ini mungkin terdengar seperti pilihan karir yang tidak biasa di era ketika adu banteng dianggap sebagai olahraga yang kejam dan ketinggalan jaman, terutama karena masalah kesejahteraan hewan.
Namun, sikap sosial di beberapa wilayah di Castellón tidak seprogresif di wilayah sekitar Valencia dan Barcelona, ​​dan kakek anak laki-laki tersebut, yang tidak tertarik dengan kontroversi seputar adu banteng, mendorong cucunya untuk melakukan hal tersebut.

Sebuah film dokumenter baru, The Boy and the Suit of Lights, yang baru saja ditayangkan perdana di Festival Dokumenter Sheffield, mengikuti sang anak, Borja, dan hubungannya dengan kakeknya, Matias, selama beberapa tahun.

Sutradara Inma De Reyes, yang berasal dari Castellón, tumbuh besar dengan arena adu banteng di pusat kampung halamannya dan melihat liputan adu banteng di televisi, namun tidak menyadari bahwa tempat kelahirannya dianggap sebagai ibu kota adu banteng di Spanyol.

“Ini adalah kota kecil yang waktu tidak pernah berlalu, masyarakatnya memiliki pekerjaan yang sangat tradisional, mereka bekerja sebagai nelayan, di ladang jeruk, atau adu banteng, dan sering kali ada perayaan tradisional yang bersifat keagamaan."

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait