Hasil survei tentang kepedulian terhadap perubahan iklim dan dampaknya di Indonesia cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dari rata-rata global.
International Research Institutes (Iris) Global Climate Change Survey (2021) menemukan bahwa masyarakat Indonesia menunjukkan kepedulian tinggi mengenai isu perubahan iklim, namun terlalu optimistis terhadap bagaimana mengatasi dan membalikkan dampaknya.
Sementara itu, Laporan Berita Digital Reuters Institute 2022 (2022 Reuters Institute-Digital News Report) menyatakan, pada sejumlah agenda berita, perdebatan tentang politik, identitas, dan budaya semakin terpolarisasi. Sejauh apa porsi perubahan iklim menjadi bagian dari perdebatan, laporan tersebut tidak membandingkan polarisasi perubahan iklim dengan isu-isu lain seperti politik, identitas, dan budaya.
Grafik pada RI-DNR 2022 menyoroti kesenjangan antara dua kelompok berhaluan politik kiri dan kanan tentang perubahan iklim di beberapa negara, dengan Amerika Serikat menunjukkan kesenjangan polarisasi terluas. Polarisasi kelompok politik kiri-kanan berdampak tidak hanya di negara-negara Amerika dan Eropa tetapi juga sudah mulai merambah Asia, seperti yang ditunjukkan oleh Jepang dan Korea Selatan pada grafik ini.
Sebuah studi tahun 2020 yang menarik tentang polarisasi perubahan iklim di media AS menyebutkan bahwa kekhawatiran tentang politisasi berita perubahan iklim bukanlah hal baru, tetapi liputan isu selama tiga dekade terakhir telah bergeser.