Jika Anwar dan Kabinetnya tidak memenuhi harapan, itu akan menjadi bumerang bagi mereka.
Gejolak hubungan masyarakat yang dimulai tak lama setelah Anwar Ibrahim mengambil sumpah jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia dapat menjadi bumerang bagi ketua Pakatan Harapan (PH). Itu jika ia gagal memenuhi citra yang dipromosikan kepada masyarakat. Demikian peringatan seorang pakar komunikasi.
Upacara pengambilan sumpah Anwar, yang berlangsung pada 24 November tahun lalu, diikuti oleh sejumlah gambar di media sosial yang menunjukkan tumpukan kertas dan file di mejanya. Serta unggahan tentang bagaimana perdana menteri yang baru terus sibuk bekerja, bahkan di akhir pekan.
Sementara itu, tim komunikasi PH tampaknya telah bekerja dua kali untuk mempromosikan ketuanya itu kepada pengguna internet.
Pakar kehumasan berpengalaman Syed Arabi Syed Abdullah Idid mengatakan upaya seperti itu diperlukan karena Anwar selama dua dekade dikenal sebagai pemimpin oposisi.
"Sekarang setelah dia diangkat menjadi perdana menteri, dia harus memproyeksikan citra seorang perdana menteri, yang sangat berbeda dari citra seorang pemimpin oposisi," tambah Syed Arabi, profesor komunikasi di International Islamic University Malaysia.