Salah satu penyebabnya yaitu, kesenjangan infrastruktur dan akses internet masih belum merata.
Juru bicara untuk Presidensi G20 di Indonesia Maudy Ayunda menggelar keterangan pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (28/4).
Dalam kesempatan tersebut, ia membahas tentang teknologi digital yang bisa mempermudah generasi muda untuk berkarya dengan cara yang lebih efektif, efisien, serta membawa dampak yang besar dan luas.
“Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah anak muda produktif sekarang sudah lebih dari 52%. Potensinya sangat besar. Bayangkan saja jika semua anak muda melek digital, dan bisa memanfaatkan potensi besar Indonesia. Pastinya akan ada snowball effect untuk memajukan Indonesia,” ujar Maudy Ayunda
Akan tetapi disaat yang sama, ada tantangan yang juga harus dihadapi. Salah satunya yaitu kesenjangan infrastruktur dan akses internet masih belum merata. Berdasarkan riset oleh Indonesia Youth Diplomacy dan CINT di 2021, sebanyak 60% anak muda di negara anggota G20, masih mengalami kesulitan dalam mengakses internet.
Terkait kesenjangan infrastruktur digital di Indonesia, sudah ada beberapa upaya yang dilakukan. Contohnya, projek Palapa Ring 2019. Di mana Kemkominfo berhasil menyelesaikan serat optic backbone di seluruh kota di Indonesia. Lalu ada Program Gerakan nasional literasi digital oleh Kemkominfo dan masih banyak program lainnya.