Lucius juga merasa janggal terhadap anggota legislator yang turut serta dalam kegiatan tersebut hanya politikus dari Partai Golkar.
Sembilan anggota DPR periode 2019-2024 dari Partai Golkar dinilai tidak memiliki sensitivitas terhadap penanganan pandemi Covid-19 lantaran nekat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Ukraina.
"Kunjungan DPR itu juga sama sekali tak memperlihatkan sensitivitas terhadap upaya penanganan pandemi saat ini," ujar peneliti Forum Masyarakat Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus, saat dihubungi Alinea.id, Rabu (4/11).
Lucius juga merasa janggal terhadap anggota legislator yang turut serta dalam kegiatan tersebut hanya politikus dari Partai Golkar. "Ini sesungguhnya kegiatan resmi parlemen atau partai? Ini harus dibuka ke publik termasuk anggaran yang digunakan. Jangan sampai acara partai dibiayai oleh negara atau APBN," tegasnya
Baginya, transparansi penggunaan anggaran kunker merupakan hal penting untuk memastikan DPR tidak menghabiskan anggaran disaat banyak kebutuhan rakyat belum banyak terpenuhi.
"Kunjungan ke luar negeri yang menelan biaya besar mestinya bisa dihemat untuk kepentingan membiayai kebutuhan yang lebih urgent di dalam negeri," paparnya.